Jumat, November 15, 2013


Sesungguhnya pada saat ini, seandainya manusia memiliki lebih dari satu planet untuk ditempati, maka mereka telah lama meninggalkan bumi.

Bagaimana sebuah inovasi mengantarkan negara ini menuju masa depan yang berkelanjutan? Apa yang akan kita lakukan pada instrumen pembangunan atau peningkatan jalan agar lebih ramah lingkungan (Green Road)? Pertanyaan yang krusial untuk dijawab oleh beberapa kalangan di Indonesia.

Pada tahun 2010, Presiden pada kabinet Indonesia menyerukan pertumbuhan ekonomi yang disertai pemerataan (Growth with Equity) dengan 10 arahan, salah satunya green economy. Dalam mendukung aktifitas tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) pada tanggal 22 November 2012 menyelenggarakan workshop bertema Penerapan Green Road di Indonesia dengan tujuan penerapan road map, konsep dan lembaga perencanaan.

Paradigma pembangunan sudah seharusnya disusun untuk membuat perubahan besar. Perubahan menghadapi inovasi teknologi jalan hijau yang ramah lingkungan. Selama ini, dampak yang terjadi dari aktifitas konstruksi cukup mengernyitkan dahi, seperti mengubah kondisi dan fungsi alam, konsumsi sumber daya alam tak terbarukan dalam jumlah besar, dan menghasilkan polusi serta limbah.

Reduce – Reuse - Recycle

Penggerukan material lama : Sumber

Menghadapi tantangan di atas, Pusat litbang Jalan dan Jembatan telah menerapkan ciri Green Road yang berupa teknologi-teknologi dengan menggunakan reduce, reuse dan recycle. Penanganan dengan teknologi ini merupakan suatu alternatif untuk mengatasi permasalahan menipisnya sumber daya alam, juga memiliki beberapa keuntungan seperti dapat mengembalikan kekuatan perkerasan, mempertahankan geometrik jalan serta mengatasi ketergantungan akan material baru.

Tempat Pencampur AMP : Sumber
Secara lebih spesifik, Pada pelaksanaan metode reduce, reuse dan recycling, teknologi daur ulang perkerasan jalan ini memiliki 2 teknik, yaitu daur ulang pelaksanaan di lapangan (in place) dan di tempat pencampur (in plant). Proses daur ulang di lapangan lebih efisien dikarenakan pada tahap penggarukan, pembentukan dan pemadatan, langsung dilaksanan di tempat. Sedangkan pada proses daur ulang di tempat pencampur, hasil dari penggarukan terlebih dahulu dibawa ke alat pencampur untuk diperbaiki kualitas dan kuantitasnya.


Project management

Penerapan Green Road dapat menciptakan nilai dari beberapa aspek berkelanjutan, yaitu aspek lingkungan, sosial dan peningkatan ekonomi. Bagaimanapun, kesuksesan dari sebuah perencanaan yang baik adalah dengan melakukan penerapan manajemen yang sesuai. Produk Puslitbang yang berinovasi menerapkan sistem manajemen kontrol kinerja lapangan adalah RCMS (Road Remote Censing Monitoring).

Produk yang sedang dalam tahap pengerjaan ini merupakan perangkat lunak yang menyempurnakan metode kurva “S” dalam manajemen proyek. Dari kurva dan diagram yang dihasilkan oleh RCMS, akan terlihat kecepatan dan keterlambatan progress, kendala, movement detection, baik atau tidak jalannya suatu pekerjaan konstruksi jalan.

Pembangunan konstruksi jalan : Sumber

Intelligent Transportation System

Teknologi sekarang sudah bukan barang asing lagi. Peran teknologi kini telah menutupi segala keterbatasan manusia, menantang masa depan. Masyarakat Indonesia sendiri, dewasa ini, terus menjumpai benang kusut di berbagai aktifitas sehari-hari, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Kemacetan, banjir dan polusi seakan menghantui seiring berjalannya pergantian waku. Sudah saatnya sebuah inovasi dapat menghapus dilema tersebut, sehingga masyarakat lebih fokus dan lapang melakukan kegiatan tanpa rasa takut seperti dulu.

Puslitbang Jalan dan Jembatan tidak pernah berhenti menggebrak inovasi baru, RCMS salah satunya. Selain itu, Inteligent Transportation System, atau di singkat ITS kini sedang gencar diteliti oeh Pusjatan untuk mengatasi masalah yang selama ini menghantui. Model sistem ITS tersebut akan memiliki konsep yang sesuai dengan kondisi sistem jaringan di Indonesia, yaitu jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota.

Produk unggulan Pusjatan yang mencapai skala teknologi level tinggi ini memiliki inteligensi yang lebih luas, seperti intelligent vehicle, intelligent infrastructure, intelligent commuter, intelligent cargo, dan intelligent information. Namun, yang pertama kali akan digarap oleh Pusjatan adalah intelligent information. Prototipe dan kriteria desain telah dipersiapkan. Teknologi ini berfungsi mengoleksi data cencor device (speed, volume, CCTV, etc) pada lalu lintas jalan dengan menggunakan Traffic Management System (TMC), selanjutnya akan diperoleh data situasi secara real time. Output akhir dari salah satu produk ITS ini adalah terbangunnya service of traffic information dan APPIL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) Portable PJT Porta Version 1.0.

Traffic Information System Korea : Sumber

Bila program teknologi dari Puslitbang ini diterapkan secara tepat, maka pengembangan ekonomi berkelanjutan akan mencapai target green economy setiap tahunnya. Selain itu, hal tersebut akan berkontribusi pada perkembangan instrumen aktifitas pembangunan dan peningkatan jalan yang ikut menekan angka pengeluaran anggaran negara (B/C > 1).

Inovasi di bidang IPTEK ini harus terus dikembangkan agar tetap menyeimbangkan antara prinsip pembangunan berkelanjutan dan faktor kelestarian lingkungan serta sosial. Hingga pada tahun 2025 nantinya, anak cucu kita dapat merasakan hidup yang sama seperti kita. Mereka akan berfikir lebih jernih, tanpa stagnancy pada pemerolehan sumber daya alam dan terus meningkatkan sumber daya manusianya.

Sumber
“Motor dari peningkatan kualitas infrastruktur ada di Badan Litbang. Peningkatan kualitas infrastuktur tersebut akan membawa kita mencapai hari esok yang lebih baik,” –Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU).






Jendela Pustaka:
  • Referensi  Recycling (Teknologi Daur Ulang Perkerasan)http://litbang.pu.go.id/recycling-teknologi-daur-ulang-perkerasan-jalan.

  • Referensi Green Road: http://litbang.pu.go.id/merangkai-masa-depan-green-road-di-indonesia

  • Referensi RCMS (Road Remote  Censing Monitoring) & Quote Bapak Hermanto Dardak:  http://litbang.pu.go.id/badan-litbang-sebagai-motor-kualitas-infrastruktur

  • Referensi Intelligent Transportation System (ITS): http://www.pusjatan.pu.go.id/pus_our

  • Referensi APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) Portable PJT Porta Ver 1:  http://litbang.pu.go.id/apill-alat-pemberi-isyarat-lalu-lintas-portable-pjt-porta-ver-1




  • Postingan ini dalam rangka sayembara penulisan blog dengan tema
    Oleh Badan Litbang Kementerian PU


    8 komentar:

    isni wardaton mengatakan...

    Semoga solusi y bang doni tawarkan ini menjadi solusi y mampu mengubah jalan2 di kota kita lebih baik lagi ya...
    Sukses utk bang doni, ^^

    Ferhat Muchtar mengatakan...

    waww!! keren Don!
    Mudah2an konsep kayak gini bisa diterapkan ya.. sudah saatnya infratruktur Indonesia bersaing dengan negara2 lainn..

    Unknown mengatakan...


    jalan raya dilebarkan
    kami terusir
    mendirikan kampung
    digusur
    kami pindah-pindah
    menempel di tembok-tembok
    dicabut
    terbuang

    kami rumput
    butuh tanah
    dengar!
    Ayo gabung ke kami
    Biar jadi mimpi buruk presiden!

    Anonim mengatakan...

    You're great, Brotha. Break a leg. ^^d Sanah cuma mau nanya dikit Bang Dony, mengenai kalimat ini. "Bila inovasi teknologi dari Puslitbang ini diterapkan secara tepat, maka pengembangan ekonomi berkelanjutan akan mencapai target setiap tahunnya." Bisakah Bang Dony menjelaskan sedikit kepada Sanah yang awam ini, mengenai target pemerintah setiap tahunnya itu seperti apa? Atau pengembangan ekonomi berkelanjutan yang bagaimana yang dikatakan sudah memenuhi target? Jazakallah Bang sebelumnya. :)

    Unknown mengatakan...

    Isni : semoga ya Isni.. Amin

    Bang Ferhat : Infrastruktur indonesia semakin lama akan menjadi macan asia bang.. jangan kalah sama U19. hehehe

    Nazri : Amin.

    Sannah : Seiring perkembangan IPTEK makan pengembangan jalan terus dibenah atau ditingkatkan. maka perputaran roda ekonomi juga semakin baik pula.

    Sebagai indikasi target pencapaian ekonomi di suatu negara. setiap tahunnya pendapatan anggaran negara semakin tinggi.

    secara spesifik, dari Investasi pemerintah pada bidang pekerjaan umun,biaya yang dikeluarkan sebaiknya berbanding lebih kecil dengan peningkatan jalan. Sehingga hasil investasi kedepannya akan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Rumus sederhananya B/C Ratio.

    Aslan Saputra mengatakan...

    Benar sekali bang...
    Saya sangat tertarik dengan Green Economi :D

    Syarfina S. Malem mengatakan...

    Ide kreatif muncul dari generasi yang aktif. Go! :)

    Unknown mengatakan...

    Aslan : Iya slan.. bagaimana dengan skripsinya ITS? Jadi ambil?

    Kak Vina : Semoga anak cucu nanti kita semakin jaya ya ..