ITS merupakan suatu instrument sistem transportasi yang dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan dalam berbagai kondisi. ITS dapat diaplikasikan di setiap moda transportasi (jalan, rel, udara, dan air) dan pelayanan dapat digunakan untuk pengangkutan penumpang dan barang.
Pengaplikasian ITS dalam sistem transportasi dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk lebih meningkatkan daya saing angkutan umum sehingga dapat meningkatkan nilai mobilitas perjalanan dan mengurangi dampak negative dari lalu lintas.
Secara umum, tujuan dari pengaplikasian ITS ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi dalam kota. Sebagai bagian dari rencana sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan, ITS merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi angkutan umum.
Masalah yang terdapat dalam sistem transportasi perkotaan yang dharapkan dapat terpecahkan dengan diaplikasikannya ITS adalah sebagai berikut.
- Lemahnya pelayanan transportasi yang terpadu;
- Rendahnya kualitas informasi untuk penumpang, termasuk informasi waktu perjalanannya;
- Pengelolaan transportasi public yang kurang efisien;
- Rendahnya kualitas pelayanan multi moda dan pelayanan pada angkutan umum;
- Rendahnya tingkat interaksi antara transporasi public dan swasta;
- Penurunan tingkat kompetisi angkutan umum dengan kendaraan pribadi, yang mana pelaku perjalanan masih lebih memilih angkutan pribadi dibandingkan dengan angkutan umum dalam melakukan perjalanannya.
Ruang
lingkup ITS dalam pengembangan sistem transportasi mencakup 11 kelompok :
1. Informasi perjalanan (travel Information)
2. Manajemen lalu-lintas dan operasi (traffic management & operations)
3. Kendaraan (vehicle)
4. Angkutan barang (freight transport)
5. Angkutan umum (public transport)
6. Keadaan darurat (emergency)
7. Pembayaran elektronik (transport related electronic payment)
8. Keselamatan angkutan di jalan (road transport safety)
9. Masalah cuaca dan kondisi lingkungan (weather and environment conditions).
10. Pengelolaan tanggap bencana (disaster response management).
11. Keamanan transportasi nasional (national security)
- Berbagai ukuran manajemen lalu lintas telah disurvey di lapangan melalui
simulasi, seperti prioritas bus di perhentian lampu lalu lintas dan deteksi
lokasi kendaraan secara otomatis. Panduan manajemen ini akan dirumuskan pada
sistem operasi amnajemen lalu lintas yang terpadu yang efektif antara bdan
manajemen angkutan umum dengan operator angkutan
- Pemantauan secara manual mengenai pergerakan transportasi barang dan
penumpang yang mana mempunyai perbedaan sistem operasi angkutan masing-masing.
Sebagai contoh sistem yang terdistribusi pada saluan komunikasi dan pelacakan
kargo umum.
- ITS akan fokus pada metode manajemen kecepatan. Hal-hal yang telah dipelajari
sebagai elemen penting untuk menunjang manajemen kecepatan ini diperlukan
sebagai penyediaan informasi lalu lintas. Simulasi kecil-kecilan juga perlu
dilakukan, hal ini dapat membantu mengoptimalkan manajemen lalu lintas dan
sistem informasi pengemudi
- Pusat pengendalian manajemen transportasi sangat dibutuhkan dimana situasi
lalu lintas dapat dimonitor dan ketika bermasalah dapat menentukan langkah yang
tepat secara langsung. Semua rincian pengoperasian lalu lintas akan diproses
dan diproyeksikan secara visual dari kamera
Sumber : sutip-whitepaper
0 komentar:
Posting Komentar