Kamis, Februari 28, 2013

Ibarat Kenangan yang buram
Ailovrends suka melakukan sebuah perjalanan? dan bisa menjadi kesenangan atau ketertarikan sendiri bagi ailovrends untuk menjadikannya kenangan dalam hidup ini. Sangat disayangkan bila ailovrends tidak menulis atau merekam dalam sebuah potret dan skrip catatan kecil agar tidak menjadi kenangan buram. Bisa saja catatan itu menjadi sebuah artikel terbitan dari majalah-majalah seperti yang telah dilakukan oleh Benny Rhamdani dalam di berbagai media.

Seperti teman dodoy yang suka dengan kegiatan Traveling, menulis catatan untuk dibagikan menjadi ketertarikan sendiri dalam hidupnya. Niat dodoy dalam tulisan tips kali ini selain didapat dari mas Benny Rhamdani dalam postingannya di Media Kompasiana, dodoy terdorong untuk membantu mengembangkan pemahaman ailovrends yang suka traveling seperti teman dodoy agar lebih baik dalam membuat cacatan dari sebuah potret memory sebuah perjalanan.

Agar pengalaman tersimpan menjadi skrip atau draft yang dapat dibaca kembali di waktu tertentu dan dibagikan kepada yang lainnya, berikut ini dodoy teruskan tulisan Tips-tips menulis catatan sebuah perjalanan.
  • Tentukan audiens : Apakah catatan perjalan tersebut untuk majalah wisata, surat kabar atau web perjalanan online? jika media cetak, lihatlah pasarnya. Sebisa mungkin pelajari jenis tulisan wisata di tempat ailovrends melakukan perjalanan. Menentukan audiens akan menentukan tulisan yang dihasilkan.
  • Bersiaplah selalu membawa pena dan notes : Catat nama jalan, harga tiket museum, nama-nama orang, serta informasi penting lainnya. Data di lapangan jauh lebih valid saripada dari internet.
  • Jangan lupa mengabadikannya dalam bentuk foto : ini akan membantu mengingat hal-hal yang mungkin terlupa. Tulisan perjalanan ibarat sayur tanpa garam jika tidak disertai foto.
  • Tambahkan juga fakta-fakta penting dan sejarah tempat yang dikunjungi : Kisang perjalan pribadi dan informasi tempat yang dikunjungi akan menjadi artikel menarik. info tersebut bisa dipaparkan dengan bentuk yang sama seperti dari katalog wisata.
  • Cari informasi baru tentang tempat yang dikunjungi : coba bicara dengan penduduk setempat dan coba menemukan tempat rahasia, yang relatif tak tesentuh oleh wisatwan dan wartawan.
  • Jangan pernah takut untuk menjadi norak, lucu atau jujur dalam tulisan kita : Setiap orang memiliki selera perjalanan yang berbeda, tetapi pasti ada orang di luar sana yang memiliki selera yang sama. Jangan jaim dalam tulisan untuk mengungkap hal-hal yang bikin kita malu.
  • Draft pertama catatan kita haarus memberi rincian daasar informasii penting : Jangan khwatir jika draft pertama membosankan karena kita akan mengeditnya. Pembaca harus bisa mengikuti jejak perjalanan kita.
  • Beri cerita agara tulisan kita menjadi lebih hidup : Gunakan metafora untuk menghidupkan tulisan. Penulis yang baik akan dapat memikat pembaca, tidak peduli seberapa kering objek yang ditulis.
  • Beritahu pembaca : beritahukan mereka hal yang kita suka atau tidak di tempat-tempat yang kita kunjungi beserta alasannya.
  • Sediakan waktu untuk menyunting : jangan biarkan tulisan kita penuh kesalahan tanda baca dan tata berbahasa. Juga pastikan tulisan kita fakta semua informasi.
Selain itu mungkin banyak lagi tips yang dapat ailovrends kembangkan menjadi tolak ukur ailovrends sebagai penempuh sebuah catatan, yang jelas dodoy sangat menyayangkan sekali bila ailovrends tidak dapat merekam dalam visual ataupun tulisan yang mungkin bisa disebar atau malah diterbitkan dalam sebuah media.

Sebuah inspirasi dan dorongan untuk menjadi lebih baik. 
(To my friend, Intika fonda sang Traveler)

Salam hangat,

Dodoydoni

0 komentar: