Banda Aceh harus segera mencari solusi lain setelah dilakukan Program CarFree Day yang sudah diimplementasikan pada jalan Daud Bereueh pada bagian tengah koridor Kota Banda Aceh saat ini. Solusi lain yang harus dilakukan demi mengatasi kemacetan di hampir semua sudut jalan kota tidak hanya pada satu koridor saja, solusi ini sekaligus mengurangi pencemaran udara. Apakah Pemerintah Kota Banda Aceh sudah ada rencana selanjutnya yang telah dimasukkan pada rencana jangka menengah (RJM) 2012-2016?
Pertumbuhan kendaraan
bermotor pribadi yang mencapai 7% untuk sekarang masih sangat disayangkan karena berbanding terbalik dengan penyediaan
angkutan missal, seperti Labi-labi yang kita lihat sudah minim berjalan ditiap sudut kota
dan seperti Damri yang hanya tinggal beberapa lagi. Kota perlu perubahan alternatif baru.
Adakah solusi jitu
mengurangi benang kusut kemacetan dan pencemaran udara berbiaya murah dengan
teknologi sederhana, tetapi berdampak positif luas (low cost, low tech, high
impact)?
Jawaban dodoy ada! Sediakan jalur pejalan kaki dan
jalur pesepeda yang nyaman seperti di London! Hmm.. coba lihat Bentuknya Disini
Dalam perencanaan
kota, peruntukan lahan ruang terbangun, dan ruang terbuka hijau (RTH), sistem
transportasi publik, sirkulasi pejalan kaki dan sepeda harus mampu bersinergi
dengan baik. Pemerintah kota harus mengembangkan kawasan-kawasan kota yang
mudah untuk dijelajahi dengan transportasi publik ramah lingkungan (bus trans,
monorel, kereta api) bersepeda, dan
berjalan kaki seperti yang
telah dilaksanakan oleh Bapak Jokowi di Jakarta.
Kawasan pejalan kaki
dan sepeda sebagai ruang sosial dan jiwa kota yang sesungguhnya karena berjalan
kaki dan bersepeda merupakan hak asasi manusia yang paling hakiki dalam budaya
berkota dan beradab.
Ruang jalan yang
didominasi kendaraan bermotor harus dikelola ulang menjadi ruang publik yang
ramah lingkungan untuk berjalan kaki dan bersepeda. Kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM), kemacetan lalu lintas, pencemaran udara, dan isu pemanasan global
membuat banyak penduduk kota dunia di Amerika Serikat, Kanada, Eropa Barat, dan
Jepang beralih ke kendaraan nonmotor. Kendaraan ini diyakini lebih ramah
lingkungan dan sehat, seperti bersepeda dan atau berjalan kaki.
Berjalan kaki dan
bersepeda adalah salah satu jenis alat transportasi paling murah, sehat, dan
ramah lingkungan. Warga didorong membiasakan diri berjalan kaki 15 menit atau
bersepeda 15 menit-30 menit ke tempat tujuan sekitar yang letaknya tidak
terlalu jauh. Ada lima keuntungan bersepeda ke tempat kerja, yakni berolahraga,
menghemat energi, ikut melestarikan lingkungan, sehat, dan rekreasi. Budaya
berjalan kaki dan bersepeda adalah penanda bagaimana modernisasi dan
perkembangan kota dapat berjalan secara humanis.
Kota Amsterdam,
Belanda, adalah kota ramah sepeda terbaik di dunia. Kota Boulder, Colorado,
mempunyai hampir 500 kilometer jalan kota yang dilengkapi jalur khusus sepeda.
Kota Curitiba (Brasil) dan Bogota (Kolombia) membangun jalur pejalan kaki dan
pesepeda sejajar jalur koridior bus transkota. Kota Singapura yang lebih cangguh lagi telah menyediakan jalur pesepeda yang panjang
dalam bentuk jejaring taman penghubung kota (urban park connector/UPC).
Portugal Park |
Station TransMilenio buses. |
Urban park
connector (UPC) itu berupa koridor jalur pedestrian dan jalur hijau kota
(bantaran sungai, tepi rel kereta api, tepi pantai) dalam bentuk taman dan
jalur hijau (untuk berjalan kaki dan bersepeda) yang terhubungkan satu sama
lain secara berkesinambungan ke seluruh kawasan kota. Koridor dapat diperluas
untuk menghubungkan tempat tujuan orang untuk bekerja, berekreasi, berganti
moda transportasi dan berolahraga (bersepeda, joging) sehingga mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor/pribadi, memperbaiki perilaku dan kualitas
masyarakat dalam budaya berkota.
Kapan kira-kira
Banda Aceh memiliki program-program yang besar seperti diatas? Kapan kira-kira
masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar? Dan kapan lagi
kalau bukan dari sekarang?. Pertanyaan-pertanyaan yang selalu menjadi hal yang
sudah dianggap lelucon atau sepele oleh masyarakat kita. Semoga kita sama-sama
mencoba merubah pada hal-hal yang kecil dahulu sebelum menuju perubahan besar
di Tanah Rencong tercinta kita ini.
Planning UPC in Jakarta |
0 komentar:
Posting Komentar